David Andespin Selamatkan Mangrove Juga Terumbu Karang
Emak kece udah ada rencana liburan buat akhir tahun? Sebelum liburan, mau ngasih tau nih. Faktanya populasi terumbu karang di Indonesia banyak terancam akibat aktivitas manusia loh mak. Luas ekosistem terumbu karang saat ini berdasarkan data BPS mencapai 2,53 juta ha. Dan terdapat 270,16 ha yang merupakan kawasan konservasi.
Kerusakan terumbu karang ternyata bisa mengancam kehidupan biota laut, terutama ikan yang menjadikan terumbu karang sebagai rumah. Duh, sedih kan mak jadinya.
foto : viva.co.id |
Kembalikan Kelestarian Biota Laut
Alasan terumbu karang yang terancam inilah yang membuat seorang anak nelayan kembali ke desanya di Sungai Pinang, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Setelah menamatkan kuliahnya di universitas swasta di Kota Padang, David Hidayat menginisiasi sebuah komunitas yang ditujukan untuk melestarikan kawasan pantai Pesisir Selatan. Inspiratif banget ya mak.
Di Pesisir Selatan, komunitas bernama ANAK DESA SUNGAI PINANG (ANDESPIN) yang aktivitasnya mengembalikan kawasan terumbu karang di pantai Pesisir Selatan dengan menanam 20 ribu lebih bibit terumbu karang.
Tak hanya fokus pada terumbu karang. David bersama Andespin dan masyarakat sekitar yang didominasi oleh nelayan. Ikut menanam juga pohon Mangrove. Sehingga saat ini, biota laut terutama ikan yang tinggal di akar pohon mangrove maupun di terumbu karang. Menjadi lebih beragam dan terjaga.
David menanam kembali mangrove di sekitar areal Pesisir Selatan sejak beberapa tahun lalu. Kelestarian hutan mangrove inilah yang pada mulanya menarik perhatian sejak tahun 2014. Sebab, saat itu hutan mangrove banyak dibabati demi pembukaan lahan tempat wisata.
Kerusakan yang semakin diperparah dengan kondisi terumbu karang yang juga semakin rusak. Disertai tanaman mangrove yang mulai musnah. Membuat David dan teman-temannya mulai menanam mangrove dalam skala kecil.
Sementara untuk terumbu karang, David membuat area konservasi penanaman bibit terumbu karang. Sudah ada 30.000 bibit terumbu karang yang saat ini sudah tumbuh dengan baik dan dilakukan secara swadaya.
Beruntung saat ini ada beberapa pihak yang mendukung kegiatan David dan Andespin ini. Jadi, terumbu karang yang ada justru sudah bertambah dengan yang tumbuh secara alami. Dengan proses pemulihan yang bertahap, membuat David inisiatif memberikan edukasi pada masyarakat untuk mengurangi kegiatan yang bisa merusak terumbu karang dan mangrove.
Dari kegiatan sosialisasi dan edukasi inilah. Muncul ide untuk mengelola kawasan ekowisata di pantai Desa Pinang ini. Sebuah kawasan wisata yang tidak merusak alam.
foto : radioidola |
Dampak Ekowisata Desa Pinang Pantai Pesisir Selatan
Konsep ekowisata sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep wisata massal yang tujuannya sama, memajukan pariwisata dan pendapatan ekonomi masyarakat sekitar.
Namun, kelemahan dari pariwisata massal yaitu kegiatan wisata hanya untuk kepentingan konsumen semata. Dan hanya mendatangkan wisatawan pasif. Setelah itu, dikembangkan lagi menjadi pariwisata budaya, yang tujuannya menjadikan wisatawan ini semi aktif.
Saat ini, diperbarui lagi dengan konsep ekowisata yang lebih menarik dan menjadikan wisatawan aktif. Peran wisatawan bahkan tak hanya sebagai konsumen yang menikmati saja. Tapi, bisa terjun juga menjadi bagian dari penjaga, pemelihara serta pejuang untuk melestarikan wilayah tempat wisata selain menikmatinya.
Demikian juga dari aktivitas yang dilakukan David, Andespin dan masyarakat lokal sekitar pantai justru memunculkan ketertarikan bagi para wisatawan. Mereka datang demi mendapat wawasan dan ilmu yang didapat sambil melihat langsung proses pelestarian.
Selain itu, rasa penasaran wisatawan juga mendatangkan sumber pencaharian baru bagi masyarakat sekitar seperti menjadi penyedia tempat menginap hingga menjadi pendamping wisatawan.
Kawasan konservasi ini juga membuka peluang pendapatan baru dengan membuka warung kopi kecil yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk diskusi maupun pemutaran video yang berisi edukasi terkait isu lingkungan.
Ketekunan David bersama Andespin ini membuatnya mendapat apresiasi menjadi pemenang SATU Indonesia Awards 2022. Sebagai tokoh yang tak hanya melestarikan dan memulihkan lingkungan yang rusak menjadi kembali berseri. Juga, bisa mendatangkan pendapatan dan bernilai ekonomis bagi masyarakat sekitar.
Sehingga konsep ekowisata tak lagi menjadi konsep individu sebagai gerakan pelestarian lingkungan yang tidak menarik. Tapi, justru sangat bermanfaat dan mendatangkan rasa penasaran bagi wisatawan. Karena, mereka bisa ikut aktif menjadi bagian dalam pelestarian lingkungan.
Jadi, emak kece mau liburan kemana nih akhir tahun ini? Coba deh berkunjung ke Desa Pinang, biar sekalian ajak anak-anak dan keluarga belajar menjaga dan melestarikan lingkungan.
Sumber :
https://www.kompas.id/baca/gaya-hidup/2021/10/23/david-hidayat-pelestari-ekosistem-pesisir-sungai-pinang-usulan-sosok
https://bandung.viva.co.id/news/31643-david-hidayat-pemuda-desa-yang-berhasil-lestarikan-terumbu-karangan-dan-berdayakan-ekonomi-nelayan?page=2
https://www.viva.co.id/gaya-hidup/inspirasi-unik/1641818-david-hidayat-melindungi-ekosistem-dan-masyarakat-di-sungai-pinang
Buku Ekowisata : Konsep, Penerapan dan Strategi Pengembangan Pariwisata Indonesia karya Mohammad Hamsal, Penerbit Kompas, 2023