Pelanggan Betah Karena Pedagang Ramah
Apa sih yang paling bikin mak kece betah belanja di satu tempat? Kalau Tengu, suka banget belanja di satu tempat. Di toko yang itu-itu aja, karena pedagangnya yang ramah.
Pedagang Ramah Bikin Betah
Ini serius sih. Soalnya, sebagai pembeli baik itu di toko offline atau di toko online. Tengu sering banget nemuin pedagang yang pas Tengu mau belanja, perlakuannya seperti seadanya aja gitu. Ya enggak masalah sih. Bisa jadi memang pembawaannya begitu.
Atau bisa jadi juga, beliau seperti itu setelah bertemu pelanggan yang bikin nyaman juga tapi ujung-ujungnya nipu. Ini pernah dialamin sama toko offline di dekat rumah Tengu. Niatnya ingin berbaik hati pada pembeli apalah daya malah kena hipnotis.
Sedih enggak sih?
Tapi, tetap enggak bisa diganti dengan pedagang yang masih ramah dan bikin nyaman pedagang. Contohnya, abang tukang sayur yang terkadang memberikan ide masakan sama ibu-ibu yang menjadi pelanggannya.
Menurut ibu-ibu itu, kadang bantuan si abangnya ini berguna banget. Malahan, si abang pedagang sayur ini sampai pernah memberi resep masakan dari bahan yang belum pernah dicoba sama ibu-ibu komplek.
Coba deh, buat mak-mak sekece kita yang kadang bahkan suka pusing mikirin mau masak apa? Terus, dapat ide menarik yang bikin kita malah jadi terbantu banget. Tentunya kita jadi selalu ingat sama abang pedagang sayur itu.
Begitupun kalau dagang online. Coba deh, kita baru sekali belanja di tempat tersebut. Tapi, orangnya ramah dan senang mendoakan hal baik sama kita. Enggak baper atau marah terus menyebut kita PHP sampai ngeblock kita, karena qodarullah kita mendapat musibah dan enggak jadi belanja. Atau gemar memberikan kita pelayanan khusus berupa promo menarik. Pastinya kita akan ingat.
Memang sih, buat pedagang online pasti sudah cukup sering mendengar kalimat-kalimat sakti dari calon pelanggan. Seperti kalimat di bawah ini.
"Saya tanya suami dulu, ya."
"Sepertinya masih kemahalan."
"Tanya-tanya dulu, ya."
Tenang, Tengu pun pernah menjadi posisi pelanggan yang ngomong begitu. Dan juga pernah jadi posisi pedagang yang mendapat respon serupa. Tapi, kalau teh Indari, mentor emak emak kece di IIDB, bilang semestinya kita menerima apapun alasan calon pelanggan ketika hanya bertanya atau batal beli dengan ketentuan belum ada akad mengikat.
Soalnya, calon pelanggan pun di dalam Islam dikasih keleluasaan membatalkan pesanan sebelum adanya akad.
Akad di sini maksudnya perjanjian akan membeli dan sudah dipesankan atau dibuat pesanannya. Atau sudah memberikan jaminan berapa persen untuk pemesanan. Ini yang enggak boleh dibatalin. Tapi, kalau belum diapa-apain pesanannya, ya masih boleh dibatalin.
Ingat ya, meski pelanggan adalah Raja. Tapi, ada adab yang enggak boleh dilanggar. Jadi, sebelum belanja baiknya belajar dulu adabnya biar barang yang dibeli berkah.
Jualan Makin Asik Karena Pelanggan Makin Berisik
Berisik maksudnya makin banyak yang mau serius order. Siapa yang nolak, iya kan? Bahkan, banjir orderan adalah impian banyak pedagang online.
Kalau mau calon pembeli atau pelanggan makin betah transaksi sama kita. Tengu kemas dalam dua penyajian, tips untuk pedagang dan pengalaman dari pelanggan. Yuk, simak tips di bawah ini. Dibaca sampai selesai, ya. Tips menarik ini dari Teh Indari Mastuti, loh.
10 Tips Bikin Calon Pembeli Dan Pelanggan Betah
1 Jadikan Calon Pembeli atau Pelanggan Sebagai Sahabat
Ada beberapa pedagang buku yang sudah jadi teman Tengu. Setiap japrian, pasti ada topik yang bukan sekadar menawarkan jualan yang dibahas. Mulai dari topik kekinian sampai membahas mengenai tanaman atau anak. Pokoknya, bikin nyaman karena enggak melulu ditawarin dagangan.
2. Berikan Harga Promo
Coba deh, ketika Tengu yang curhat lagi butuh barang A. Kemudian, dia menawarkan kalau mau ada promo khusus untuk Tengu. Dan promonya enggak dikasih secara bebas. Hanya untuk orang tertentu. Sebagai pelanggan, Tengu merasa sangat bahagia dan istimewa. Jadi, makin betah sama pedagang yang satu itu.
3. Kasih Informasi Kalau Lagi Ada Program Promo
Emang sih, waktu tanggal 10 kemarin, Tengu tuh enggak belanja apa-apa. Tapi, Tengu tetep dapet info yang isinya enggak dipaksa buat ikutan diskon berlimpah beberapa waktu lalu. Saat Tengu bilang makasih aja. Pedagang langganan Tengu jawab "sama-sama" malah sambil becanda. Duh, idaman banget deh.
4. Ucapkan Selamat Untuk Hal Baik
Saat Tengu berbagi cerita dapet sertifikat Peserta Terbaik. Eh, enggak lama dijapri dengan ucapan selamat dari pedagang favorit Tengu. Pas lagi berbagi foto kelahiran keponakan. Terus, ikutan diucapin selamat sambil didoain keponakan Tengu. Ini tuh pedagang rasa sahabat banget, kan.
5. Reply Status Dengan Interaksi Tulus
Setiap Tengu posting sesuatu, selalu deh mbak pedagang itu reply status Tengu. Padahal, status Tengu saat itu nawarin dagangan, loh. Eh, dikomeninnya dengan doa agar dagangan Tengu laris. Terharu banget deh jadinya.
6. Jaga Kualitas Produk
Waktu itu, harga cabai sempat melonjak. Pedagang langganan Tengu yang menjual produk dan menggunakan cabai sebagai bahannya sempat memberi kabar. Kalau harga masih tetap sama. Tapi, kuantitas Cabainya dikurangi karena harganya mahal. Dikasih tau gini, bikin Tengu merasa senang. Karena, memang sesuai dan enggak sekadar asal-asalan info harga naik hanya untuk mendapat keuntungan yang banyak.
7. Berikan Hadiah Karena Keluhan Mengenai Kualitas Produk
Tengu pernah belanja baju. Minta ukuran paling besar. Pas sampai, ternyata ukurannya enggak sesuai sama yang Tengu pesan. Akhirnya, Tengu sampaikan ke pedagang. Beliau bersedia refund atau ditukar. Eh, pas sampai barang yang ditukar ada bonus manset sebagai permintaan maaf. Enggak jadi sedih, deh.
8. Bisa Berikan Voucher Mengenai Kualitas Produk
Ada juga waktu Tengu belanja di tempat belanja terkenal. Saat dapat produk yang sudah kadaluarsa, eh justru abis ditukar dengan produk baru terus dikasih voucher belanja. Makin betah belanja di sana.
9. Dengarkan Keluhan Pelanggan
Meski sebenarnya keluhan Tengu waktu itu enggak terkait sama produk. Cuma masalah penggunaan plastik yang terlalu banyak pada kemasan pengiriman. Pedagang langganan Tengu tuh tetap mendengarkan dengan baik. Sambil merespon, "siap, kak. Semoga nanti pengiriman kita bisa dikemas dengan kemasan ramah lingkungan. Doain kita ya, kak. Biar bisa dapet distributor packaging yang aman." Malah auto pengen dukung terus jadinya.
10. Buat Inovasi Biar Pelanggan Enggak Bosan
Ada beberapa pedagang jilbab yang jadi tempat langganan Tengu. Jilbabnya itu selalu lucu dan unik. Mulai dari bahannya yang ternyata dicetak sendiri. Jadi, beda banget motifnya dengan yang ada di pasaran. Udah gitu harganya pun terjangkau. Karena itu, selalu setia ngecek produk terbarunya. Soalnya sesuai banget sama selera Tengu.
Penutup
Menjalani bisnis atau berdagang baik secara online atau offline. Emang enggak semudah membalik telapak tangan. Tapi, ada ilmunya yang bisa bikin proses jualan jadi lebih mudah.
Yang pasti, sebagai pembeli dan pedagang. Kita tuh sama-sama saling membutuhkan, loh. Jadi, baiknya memang kita memosisikan diri kita itu setara. Enggak perlu merasa tinggi hati karena menganggap diri kita raja saat membeli. Dan enggak perlu over percaya diri saat produk kita dibeli terus sama pelanggan.
Kalau kita bisa saling menjaga, tentunya proses jual beli akan terjadi lebih baik dan sehat. Tanpa harus menyisakan rasa sakit hati apalagi dendam (nauzubillah).
Siap mau belajar jualan juga? Ada kelas-kelas menarik yang bisa mak kece pelajari biar jualannya makin laris, loh.
Ada kelas jualan di Whatsapp, di Facebook, di Instagram, di Tiktok bahkan kelas khusus jualan laris di Tokopedia dan Shopee pun ada.
Mau pilih yang mana hayooo?