Tips Cara Memulai Usaha Kuliner Untuk Pemula Dari D'Asa Preneur
Mama Kece lagi bingung mau bisnis apa? Meski sudah banyak informasi supplier dan produsen di kelas online Bow yang pernah Tengu tulis. Tapi, masih bikin Mama Kece galau dan belum antusias?
Mungkin ini pertanda kalau Mama Kece butuh peluang usaha yang mengarah pada usaha kuliner. Namanya makanan, itu enggak ada habisnya, Ma. Jadi, jangan kaget kalau hilang satu rumah makan padang langganan. Akan tumbuh 1000 rumah makan padang lainnya.
Walaupun tampaknya bisnis kuliner ini banyak digandrungi. Sampai banyak peminatnya. Tapi, jangan salah, Ma. Calon pelanggan dari bisnis kuliner ini lebih banyak lagi peminatnya. Alias enggak akan ada habisnya kalau ingin memulai bisnis makanan saat ini.
Coba cek deh, Ma. Ada berapa tukang bakso di sekitar rumah Mama Kece? Apakah cuma ada satu? Kalau yang jaraknya sekitar 0.3 km cuma ada satu. Itu wajar, Ma. Tapi, coba di cek sampai 1000 km dari rumah Mama Kece. Ada berapa? Bisa dihitung pakai jari enggak?
Tapi, meski sebanyak itu. Kira-kira apakah usaha mereka banyak yang baru buka langsung tutup? Hanya karena enggak ada peminat bakso di tempat Mama Kece tinggal?
Kalau alasannya bukan karena sepi peminat bakso. Bisa jadi alasannya berbeda. Mba Tengu jadi ingin membahas dari hasil riset bisnis kuliner yang akhirnya tutup.
Kendala Bisnis Kuliner Yang Kerap Terjadi
Dengan mengetahui dan belajar mengenai kendala dari bisnis kuliner. Tengu harap, semoga saja nantinya Mama Kece bisa mempersiapkan dengan matang. Apa saja yang dibutuhkan sampai mempersiapkan mental untuk hal yang akan dihadapi.
Namanya berbisnis, ya memang banyak cobaannya. Sama seperti bisnis lainnya, mau itu reseller baju gamis. Maupun dropshipper produk skincare. Pasti ada kendala yang menghambat ruang gerak.
Kalau enggak dihadapi dan dicari solusinya, kendala tersebut tidak akan terlewati dengan baik. Malah akan menghambat kinerja Mama Kece. Bahkan, pindah haluan dari bisnis yang hampir bangkrut, bisa jadi bukan jalan keluar satu-satunya.
Rasa Oke Tempat Enggak Oke
Ini dari pengalaman Mba Tengu. Dulu, Tengu pernah punya langganan tukang sate yang sudah bertahun-tahun selalu beli di situ. Namanya Pak Min, jualannya di pinggir kalimalang.
Beliau berjualan di tempat tersebut sejak anaknya masih kecil-kecil. Kebetulan, dia berjualan di rumah yang memang ditempati olehnya. Hingga kemudian Tengu berkeluarga, Pak Min masih tetap berjualan di sana.
Yang membuat Tengu suka banget beli Sate Pak Min adalah rasanya yang konsisten. Daging kambingnya yang enggak berbau. Tongsengnya yang manis pedas. Pokoknya, hidangan sate Pak Min itu nomor satu, deh.
Penggusuran ini berlangsung cepat. Sangat cepat sampai-sampai Tengu tidak sempat meminta kontak Pak Min. Hingga akhirnya, Tengu kehilangan tempat jajan sate langganan.
Hingga suatu hari, ada berita penggusuran tanah untuk dijadikan ruko. Ruko tersebut bersebelahan dengan perumahan Jaka Permai. Menggusur bisnis Pak Min dan beberapa bisnis lain yang ada di tempat tersebut.
Kesimpulan : Mama Kece pernah juga kehilangan tempat jajan kuliner langganan? Kalau pernah, jangan lupa dipahami betul mengenai resiko tergusurnya lahan tempat kita membuka usaha. Bisa beragam alasannya.
Saran dari Mba Tengu, jika menggunakan lahan bukan milik pribadi. Teruslah menyimpan kontak pelanggan yang sering datang. Pasti nanti Mama Kece terbiasa tahu, siapa saja pelanggan yang sudah lebih dari sekali datang ke tempat usaha kuliner Mama Kece.
Kemudian, simpan kontaknya agar bisa terus terhubung hingga memberi kabar. Jika ada kendala seperti pindah. Atau justru hendak melakukan libur panjang. Bisa digunakan untuk menginformasikan perihal tanggal buka dan tutup.
Tempat Oke Rasa Tak Oke
Kalau ini kebalikan dari kasus pertama. Kita pasti pernah berkunjung ke tempat makan. Yang tempatnya sangat strategis. Tapi, saat kita menyantap makanan tersebut, rasanya tidak karuan.
Bisnis kuliner adalah bisnis rasa. Tidak bisa kita memaksa lidah pelanggan agar bisa sama dan setuju dengan rasa enak ala kita pribadi.
Saran : Tengu hanya bisa memberi saran agar sebelum membuka usaha kuliner. Pastikan Mama Kece sudah meminta banyak orang. Bukan hanya satu atau dua orang saja. Untuk memberi masukan.
Apalagi kalau harga yang ditawarkan terlalu tinggi. Mau itu lebih mahal seribu rupiah saja. Kalau rasa tak enak, tetap tak akan membawa pelanggan untuk kembali ke tempat usaha kita.
Pilih komentator yang berasal dari orang-orang yang sukanya nyindir ya, Ma. Eh emang kenapa? Jadi, dari yang Tengu tahu melalui Kunikita milik teh Indari Mastuti. Para komentator yang suka nyindir aka nyinyir kalau kata netizen jaman now. Mereka punya andil yang besar.
Dengan kemampuan mereka mencari celah untuk dibahas. Ini bisa jadi peluang agar Mama Kece bisa melejitkan rasa kulinernya. Agar tidak setengah-setengah. Asalkan, sudah mempersiapkan mental yang kece agar bisnis melejit.
Ingat, Ma. Bisnis yang besar itu selalu melewati tempaan yang sama besarnya. Bahkan, bisa terasa menyakitkan. Jadi, yuk persiapkan mental karena kita ingin jadi orang yang sukses.
Tak Konsisten Dalam Berbisnis
Inkonsisten dalam bisnis bisa menyerang dari segala arah loh, Ma. Mulai dari tidak konsisten mengatur jam buka dan tutup usaha kuliner. Biasanya buka jam 9 pagi. Eh, seringnya buka jam 3 sore.
Ketidak-konsisten-an kita dalam menentukan jadwal buka dan tutup usaha kuliner. Bisa membuat pelanggan akhirnya kecewa.
Karena, Tengu juga sering kesal setiap kali sudah kelaparan. Terus datang ke tempat makan langganan yang ‘biasanya’ sudah buka sejak pagi. Eh, tahu-tahu sudah hampir tiga bulan, bukanya jam 3 sore.
Dengan konsistensi mengenai jadwal bisnis kuliner. Tentunya bisa memberi kemudahan untuk pelanggan. Mereka jadi lebih mudah menjangkau bisnis kita sesuai dengan jam buka yang berlaku.
Hal selanjutnya yang sering diserang dalam masalah konsistensi adalah rasa. Begini, ada beberapa pedagang makanan yang menyediakan makanan saat tiga bulan pertama, rasanya enak sekali.
Tapi, setelahnya justru terasa hambar. Seperti kurang segar kuahnya. Atau kurang bersih cara penyajiannya. Apalagi kurang sreg ukuran penyajiannya.
Dalam hal konsistensi rasa sampai takaran penyajian. Mama Kece berarti perlu belajar lagi agar rasa dan takaran penyajian tetap sama.
Tips : Tengu kasih tips buat Mama Kece yang ingin belajar konsisten. Ikut kelas online memasak di D’Asa Preneur. Karena, kelasnya ini dipisah berdasarkan menu yang mau kita pelajari. Agar peserta lebih fokus.
Serta, membantu peserta untuk bisa menakar sajian dengan lebih konsisten karena akan dipelajari bersama oleh mentor yang ada. Enaknya ikut kelas online memasak ini, kita bisa bertanya mengenai banyak hal. Terutama proses menyiapkan makanan yang ingin kita jual. Bebas mau bertanya kapan saja, asalkan masih dalam tema yang sama.
Patok Harga Enggak Sesuai Target Market
Mama Kece pernah makan bakso Kemon? Bakso Kemon ini termasuk makanan kekinian dengan konsep yang sebenarnya enggak baru-baru banget. Harganya juga terbilang mahal jika dibandingkan bakso abang gerobak.
Tapi, kenapa Bakso Kemon ini masih banyak digemari? Bahkan, di beberapa cabang justru sampai antri setiap kali menjelang makan siang. Mama Kece pernah penasaran alasannya kenapa?
Yang pasti bukan karena pesugihan ya, Ma. Buang jauh-jauh pemikiran seperti ini, Ma. Karena, pemikiran kita itu juga berpengaruh dengan do’a yang kita panjatkan. Jangan sampai, pikiran buruk kita yang justru dikabulkan oleh Sang Maha Pencipta.
Kalau begitu, apa alasannya Bakso Kemon bisa se-hits itu? Salah satunya adalah konsep bisnis yang sudah mengerti dan memahami target market. Maksudnya apa?
Ma, dalam menentukan harga semangkuk bakso. Ini ada perhitungannya, loh. Bukan sekadar berapa besar biaya produksi dan keuntungan saja. Tapi, cara kita promosi itu bagaimana.
Kalau kita ingin buka bisnis jualan bakso dengan konsep homey aka jualan dengan menggelar etalase di depan rumah. Tentu target market atau calon pelanggan yang akan datang adalah tetangga yang ada di dekat rumah.
Bisa juga diperluas dengan bekerjasama dengan penyedia pesan-antar makanan seperti Grab Food dan Go Food. Tapi, tetap konsep pertama yang ditawarkan adalah bakso rumahan.
Karena kita menggunakan konsep bakso rumahan. Berarti harga yang akan diberikan harus disesuaikan juga, dong. Misalnya satu porsi jadi 12 ribu. Sudah termasuk bakso dan pelengkap seperti mie bihun dan mie kuning.
Nah, dari bisnis bakso rumahan ini. Apa yang bisa dijadikan hal identik? Misalnya Bakso Rumahan Tanpa Micin. Ini pasti akan membuat pelanggan penasaran. Meski sudah banyak bisnis serupa. Tapi, tetap akan menggugah rasa ingin tahu calon pelanggan.
Bisa disimpulkan begini. Biar Mama Kece Enggak kebingungan, mari kita tulis kembali idenya untuk membantu Mama Kece dalam merencanakan bisnisnya.
Konsep : Bakso Rumahan.
Keunikan : Bakso Rumahan Tanpa Micin.
Harga satu porsi : Rp 12.000.
Isi satu porsi lengkap : Bakso, Mie bihun, Mie kuning, Saos dan Sambal.
Lokasi : Depan rumah dengan etalase kaca.
Kerjasama sebagai mitra : GoFood atau GrabFood.
Pelanggan : Tetangga di sekitar rumah, Ibu dengan anak kecil, Perempuan atau lelaki yang sedang menjalankan hidup sehat.
Promosi : Pasang spanduk, minta bantuan tetangga untuk ikut promosi dengan memberi bonus sebagai komisi, kerjasama dengan GoFood atau GrabFood.
Diskon promosi : buy 1 get 1 atau beli dua bayar satu porsi.
Tanggal Diskon Promosi : 1 Januari - 14 Februari 2020 (contoh).
Dari daftar di atas. Ada dua hal yang mau Tengu jelaskan lagi. Pertama adalah penentuan Pelanggan. Sama seperti pembahasan mengenai Target Market. Kita, sebelum membuka bisnis, harus tahu siapa yang kira-kira akan jadi pelanggan kita.
Dalam menentukan calon pelanggan, bukan berarti menutup pintu rezeki untuk tidak menerima orang lain yang tidak sesuai daftar. Tapi, mengerucutkan daftar calon pelanggan agar memberi kemudahan kita bisa fokus menawarkan dagangan pada calon pelanggan dengan kriteria tertentu.
Kalau bisnis kita justru bisa dinikmati semua kalangan itu adalah bonus. Sama seperti Bakso Kemon yang memasang target market keluarga menengah ke atas. Serta orang-orang yang suka dengan tampilan kekinian dan senang makan di tempat makan yang enak untuk dijadikan tempat foto. Karena itu, wajar jika harga yang ditawarkan seporsi bakso Kemon bisa mencapai Rp 30.000.
Sementara hal kedua yang ingin Tengu jelaskan adalah cara Mama Kece promosi. Ini tetap harus dipikirkan dan tidak boleh dianggap remeh. Dengan menentukan metode promosi, Mama Kece bisa tahu langkah apa yang harus dilakukan agar bisnis kulinernya dikenal orang.
Atau paling mudah, agar tetangga satu RW tahu kalau Mama Kece buka bisnis. Bagaimana caranya? Cara paling mudah adalah meminta bantuan Tetangga untuk bantu mempromosikan bisnis Mama Kece.
Kalau tetangganya kurang semangat, bagaimana? Mama Kece harus kasih bonus, dong. Masa tetangganya bantu terus kita pelit kasih bonus? Nah, kalau menjalankan bisnis enggak boleh setengah-setengah. Apalagi sampai mengorbankan tetangga kita untuk bantu promosi tapi enggak dikasih apa-apa. Jangan.
Tawarkan saja pada mereka, nanti akan diberi satu porsi bakso gratis kalau membawa dua orang pelanggan, misalnya. Dengan begini, tetangga juga pasti senang.
Di bagian promosi ini, selain menentukan cara kita mengenalkan usaha kuliner. Juga harus ditentukan, masa berlaku diskon promosi. Misalnya, kita mau mengenalkan bisnis usaha kuliner selama 3 bulan.
Jadi, selama tiga bulan itu kita berlakukan sistem beli dua bayar satu porsi. Harus konsisten dan jangan pelit. Karena itu, Mama Kece harus benar-benar memikirkan kira-kira berapa besar keuntungan yang diterima Mama Kece kalau menjalankan sistem diskon ini. Juga, agar Mama Kece mampu menentukan harga yang sesuai tapi tidak terlalu mahal.
Tips : Jika Mama Kece masih kebingungan dalam menentukan harga. Butuh teman untuk diskusi mengenai masalah harga jual. Bisa bergabung dengan kelas online masak D’asa Preneur. Biar ide bisnisnya makin mantap. Dan penentuan harganya juga makin mudah.
Barang Dagangan Dari Sumber Yang Belum Mumpuni
Mau jualan apapun, kalau kita ambil dagangan dari sumber yang enggak terpercaya. Sampai enggak ramah harganya. Bisa jadi kendala besar untuk jalannya usaha kuliner Mama Kece.
Contoh, Mama Kece ingin jualan bakso rumahan tanpa micin. Tapi, ambil baksonya dari pedagang bakso lain yang sudah terkenal rasanya. Akhirnya, Mama Kece dapat harga, misalnya, satu kantong berisi 100 bakso seharga Rp 200.000.
Berarti, Mama Kece mendapat satu bakso seharga 2000. Jika satu porsi hidangan bakso rumahan Mama Kece berisi 5 bakso. Harganya sudah mencapai Rp 10.000. Itu belum termasuk mie bihun, mie kuning sampai saos dan sambal serta sawi.
Nah, kira-kira Mama Kece akan ambil keuntungan seberapa besar? Padahal harganya sudah sangat mepet dengan harga produksi. Bagaimana dong caranya?
Gabung Di Kelas Masak Online D’Asa Preneur
Kalau Mama Kece belum pernah tau caranya bikin bakso. Ya, harus dipelajari. Dengan begitu, Mama Kece bisa meminimalkan biaya produksi.
Kelebihan lainnya adalah Mama Kece bisa mengetahui seberapa bersih setiap bakso yang dihidangkan. Karena, Mama Kece bikin sendiri.
Agar Mama Kece bisa tahu cara bikin bakso. Silakan bergabung di kelas memasak yang diadakan secara online. Belajarnya melalui baca ebook dan juga dari video yang sudah disiapkan oleh mentor.
Kalau tetap enggak paham? Bisa nanya bagian mana yang tidak paham. Nanyanya bebas, di grup whatsapp khusus, Mama Kece bisa bebas nanya semua hal tentang proses bikin bakso.
Karena ada mentor yang membimbing Mama Kece agar bisa membuat bakso. Otomatis setiap kesulitan atau kendala saat proses bikin bakso. Bisa Mama Kece temukan solusinya dengan bantuan mentor dan teman-teman yang ada di grup.
Apalagi grup kelas masak yang Mama Kece ikuti di D’Asa Preneur. Akan terus ada sampai kapanpun. Dalam artian, tidak akan langsung dihapus grupnya meski kelas sudah selesai.
Terus, Mama Kece juga akan diajari cara menentukan harga jual. Dengan bantuan seperti ini, tentu akan memberi kemudahan agar Mama Kece bisa mempertimbangkan juga jenis promosi yang diinginkan.
Kalau Mama Kece ikutan kelas masak Online ini, Mama Kece bisa :
- Belajar masak sambil praktek di dapur sendiri.
- Enggak perlu bingung nitip anak karena belajar di grup Whatsapp.
- Biaya kelas onlinenya murah. Tidak sampai juta-jutaan.
- Resep yang ditawarkan adalah resep anti gagal yang sudah diuji coba oleh mentor.
- Bisa diikuti oleh Mama Kece yang sama sekali enggak bisa masak.
Materi ini yang akan Mama Kece dapat kalau ikut kelas masak online di D’Asa Preneur :
- Belajar cara membuatnya disertai tutorial video dan berupa ebook.
- Belajar menentukan harga produk kuliner untuk dijual.
- Belajar cara memasarkan atau cara promosi.
- Belajar cara membukukan alur keuangan usaha.
- Belajar cara mengemas atau penyajian dagangan.
- Belajar cara mengatur waktu.
Sekilas Tentang D’Asa Preneur
D’Asa Preneur adalah sebuah organisasi berbasis online yang bergerak di bidang pengadaan jasa Training Online Berbayar.
Didirikan pada 23 Oktober 2016, kelas pertama dimulai dengan nama Kursus UKM Online by D’Asa Preneur.
Nama D’Asa Preneur diambil dari nama depan pendirinya yaitu Dhiya Islamica dan Asa atau impian, Preneur atau pengusaha.
Secara garis besar, D’asa Preneur adalah wadah untuk belajar memasak dan berbisnis secara online untuk perempuan dan Ibu rumah tangga.
Visi D’Asa Preneur adalah membentuk pemikiran womenpreneur dengan membekali perempuan dan Ibu rumah tangga dengan pembekalan ilmu dan pelatihan dengan biaya terjangkau.
Misi D’Asa Preneur adalah melahirkan perempuan dan Ibu rumah tangga yang mandiri secara finansial dan bisa berkarir atau berkarya dari rumah.
Ada Pro dan Kontra Dalam Bisnis D’Asa Preneur, Bagaimana Ini?
Nah, buat yang pernah mendengar kabar kurang mengenakkan mengenai bisnis ini. Pendiri D’Asa Preneur bahkan sudah menjelaskan bahwa resep yang diajarkan sudah dimodifikasi. Dan tentunya tetap memiliki kualitas dengan menawarkan resep anti gagal ala D’Asa Preneur.
Buat yang sempat ragu ingin ikutan. Sudah, jangan ragu. Namanya bisnis akan selalu menuai pro dan kontra. Asalkan apa yang dijalani ini baik dan banyak yang sudah merasakan manfaatnya. Kenapa harus ragu, iya kan?
Resep Kan Banyak Di Google, Kenapa Harus Ikut Kelas Online D’Asa Preneur?
Benar itu. Resep banyak beredar di Google. Bahkan, sekarang sudah ada aplikasi yang menawarkan banyak sekali resep yang bisa dicoba. Sebut saja Cookpad, yang menawarkan database resep dari yang anti gagal sampai resep modifikasi.
Tapi, kalau ikut kelas online ada yang akan didapat, yaitu adanya Mentor yang akan membantu Mama Kece saat menghadapi kesulitan saat proses pembuatan produk. Kedua, Mama Kece masuk ke dalam grup yang isinya perempuan pedagang. Tentunya, ini bisa membantu Mama Kece untuk bertahan dan terus semangat.
Bergabung di komunitas yang penuh dengan aura positif. Tentu akan membuat kita juga ikutan positif dan semangat, loh. Kalau mau mencontoh, silakan contoh pemiliknya Bakso Kemon yang ikut dalam komunitas pengusaha.
Karena, ketika bisnis kita tengah menghadapi kendala. Teman-teman yang senantiasa mendukung dan selalu bersedia untuk memberi bantuan serta do’a. Adalah harta yang paling tiada tara dibanding apa-apa sendiri.
Siap bersinergi dengan gabung bersama perempuan pebisnis kuliner lainnya?
Mau Ikut Deh, Cara Ikut Bergabungnya Bagaimana?
Duh, senang deh kalau Mama Kece juga mau ikutan belajar bareng D’Asa Preneur. Semoga niatnya bisa menjadi hal baik untuk bisnis kuliner yang akan dijalani Mama Kece, ya.
Kalau penasaran, bisa langsung kirim Whatsapp, ya. Soalnya, akan dibuka kelas baru yang bisa diikuti Mama Kece.
Whatsapp 628161934730 |
Namanya bisnis, mau apapun jenisnya. Pasti punya kendala dan solusi untuk mengatasinya. Karena itu, bergabung dengan komunitas yang tepat bisa membantu Mama Kece melewati masa sulit dan memperbaiki bisnis agar lebih maju.
Kalau takut untuk memulai, tentu bisnis Mama Kece enggak akan ada. Jadi, stop overthinking start action. Biar usaha kulinernya bisa langsung jalan tanpa kebanyakan mikir yang belum terjadi.
Semoga apa yang Tengu tuliskan ini bisa membantu dan menjadi jawaban untuk kegalauan yang tengah Mama Kece alami.